Jumat, 19 Maret 2021

5 Indeks Lembaga Yang Melihat Tindakan Korupsi DI dunia (CPI,GCB,BPI,PERC,DAN GCI)

TUGAS AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 

BY NIHMARULLOH AJI PRABOWO

1. CPI - Corruption Perseption Index

Indeks persepsi korupsi sangat dikenal di indonesia dengan atau tanpa pemahaman yang benar. CPI adalah indeks mengenai persepsi korupsi di suatu negara ini diumumkan setiap tahunnya  oleh TI

-Lembaga yang melakukan kajian?

Lembaga  Bank Pembangunan Asia, Unit Intelijen Ekonomi, Konsultasi Risiko Politik dan Ekonomi, Organisasi Kesehatan Dunia, dan  Komisi Pemberantasan Korupsi.

-Tujuan lembaga tersebut apa?

Untuk mengendalikan tingkat keuangan negara,

Untuk melihat tingkat pertumbuhan ekonomi  dari data pertahunnya,

Untuk melihat Kondisi kesehatan diseluruh dunia  di masa pandemi covid 19

Untuk untuk menindakan itikad untuk korupsi yang dilakukan di lembaga parlemen keuangan, dan melihat data pelaku yang melakukan korupsi pertahunnya.

- Apa yg dikaji?

Negara asia maupun negara dunia yang di lihat dari skor dan peringkat pembangunan keuangan di setiap negara di wilayah asia dan negara dunia lainnya, melihat kondisi ekonomi dari tingkat pertumbuhan pertahunnya,  melindungi negara dari tingkat kesehatan di dunia, dan melakukan pemberatasan korupsi yang semakin ada di setiap tahun.

- Siapa yg dijadikan narasumber?

Seluruh Rakyat di wilayah asia dan negara di dunia, dan para lembaga parlemen di asia dan indonesia.

-Hasilnya bagaimana?

Hasilnya lembaga melakukan kajian dengan melakukan pengamanan  dari tindakan tingkat keuangan, kesehatan dan korupsi yang menimpa di wilayah negara di dunia.

 - Data yang ditampilkan dari tahun 2016-2020.









-Bagaimana posisi Indonesia dalam kajian tersebut?

Indonesia ada di posisi yang cukup baik dari seluruh negara di dunia. Indonesia menunjukan penurunan CPI dari tahun 2017 sampai tahun 2020. Indonesia dilihat dari peringkat seluruh dunia pada tahun 2017 sebesar 96 kemudian turun sampai peringkat 102 yang menunjukkan bahwa indonesia lebih mengendalikan kasus korupsi dengan mempertimbangkan tingkat anggaran pengeluaran negara untuk apbn dan indonesia mempertimbangkan  juga faktor kesehatan di masa pandemi covid-19 dengan mengeluarkan semua anggaran negara untuk kepentingan kesehatan dari pembelian vaksin dan alat apd untuk perawat dan pasien penederita covid 19. Hal ini tidak membawa dampak baik dikarenakan adanya juga praktek kecurangan dengan penggelapan uang dI masa pandemi oleh  mentri. Indonesia juga sudah berhasil menangkap para petindak pelaku korupsi pada tahun 2020. Indonesia turun skor -3  berada di bawah negara argentina yang menandakan bahwa indonesa terus akan mencoba mengendalikan tindakan korupsi yang terus ada setiap tahunnya.  Indonesia dimasa pemimpin jokowi akan terus menindak para koruptor yang melakukan korupsi di lembaga dan di bank akan menindak keras dan hukuman pidana penjara maupun bisa hukuman mati.

Sumber:  https://www.transparency.org/en/cpi/2020/index/nzl

2. GCB - Global Corruption Barometer

GCB merupakan survei pendapat umum yang dilakukan sejak pertahun.

-Lembaga yang melakukan kajian


-Policy&Institusional Change

1. Better Institusional Processes

2. Policy Adoption And Amendment

3. Improved Enforcement Of Policies

-Behavior Change

1. Anti Corruption Activism

2. Community Action

3. Seeking Redress again Corupption

-Outreach and Awareness

- Awarness dan Utrech

-Tujuan lembaga tersebut apa?

1. Perubahan kebijakan dan kelembagaan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan itu

lembaga antar pemerintah, pemerintah, partai politik, dan bisnis memiliki semuanya

mekanisme, kebijakan, atau undang-undang yang diperlukan untuk memperbaiki dan mencegah

korupsi, sanksi perilaku korupsi, dan mempromosikan pemerintahan yang baik.

2. Perubahan perilaku. Tujuan akhirnya adalah individu, komunitas, masyarakat sipil

organisasi dan gerakan sosial bertindak secara sistematis untuk mempromosikan kebaikan global

pemerintahan dan mencegah korupsi.

3. Perubahan penjangkauan dan perubahan Tujuan akhir adalah perubahan di tingkat perbahan atas tingkat tindakan korupsi dan penjangkaun sejauh mana tingkat kasus korupsi dapat di dibrantas di negara tersebut.

- Apa yg dikaji?

Kebijakan yang mengukur berapa persen tingkat korupsi yang ada dinegara yang dilakukan oleh pihak parlemen dan lembaga swasta lainnya yang melakukan tindakan penggelapan dana.

3. Siapa yg dijadikan nara sumber?

Lembaga parlemen di negara seperti DPR, mentri, kepolisian dan pihak anggota swasta.

4. Hasilnya bagaimana?

Wawancara dilakukan berdasarkan telepon dengan menggunakan metode Random Digital Dialing (RDD) dengan kontrol kuota dalam pemilihan sampel dengan margin of error +/- 3.1% • Periode pengambilan data berlangsung pada 15 Juni hingga 24 Juli 2020 • Survei di Indonesia melibatkan 1000 responden rumah tangga (household) dengan usia di atas 18 tahun dengan latar belakang pendidikan, gender, dan lokasi yang beragam • Komposisi responden di Indonesia terdiri dari 50,3% perempuan dan 49,7% laki-laki serta persentase kelompok usia terbanyak 38,2% dalam rentang usia 26-35 tahun. • Responden survei tersebar di 28 provinsi yang mewakili lima pulau di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tengara, Kalimantan, serta Sulawesi dan Maluku. • Sebanyak 772 responden berasal dari pedesaan (77,2%) dan 228 diantaranya berasal dari perkotaan (22,8).



5. Data tampilan GCB dalam tahun 2017-2020.


-Bagaimana posisi Indonesia dalam kajian tersebut?

1. Kinerja Pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi dianggap stagnan

Padahal hampir setengah responden menilai tingkat korupsi meningkat selama satu tahun terakhir berada di 65% GCB dibandingkan dengan negara lainnya, dan Lebih dari90%responden merasa korupsi di tubuh Pemerintah merupakan masalah besar, jauh diatas rerata Asia (74%).


2.Hanya 51% publik yang disurvei menilai kinerja KPK cukup baik dalam satu tahun terakhir

Sejalan dengan tren menurunnya tingkat kepercayaan publik Meski begitu, KPK memiliki modal sosial besar karena lebih dari 90% responden tahu mengenai KPK, dan Kehadiran Anti-Corruption Agencies (ACA) di Asia dianggap krusial dalam menopang agenda pemberantasan korupsi, dimana tingkat penerimaan di Asia mencapai persentase 63%.

3. DPR dipersepsikan sebagai lembaga terkorup di Indonesia

Sejalan dengan tren di Asia, Parlemen merupakan institusi publik yang paling korup Dibandingkan pengukuran GCB 2017, seluruhnya cukup turun signifikan, kecuali persepsi pada Pemerintah Daerah yang naik 1%, Di Kepolisian dan Pengadilan, ada gejala reformasi walaupun tidak signifikan.




4.Sebanyak 3 dari 10 responden mengaku pernah membayar suap ketika mengakses layanan public

Tingkat suap di Indonesia tertinggi ke-3 diantara 17 negara Asia yang disurvei; tidak turun signifikan dari hasil GCB 2017 Alasan membayar suap karena sebagai tanda terima kasih (33%), memang diminta membayar biaya yang tidak resmi(25%), dan ditawari agar membayar suap demi proses yang lebih cepat(21%) Lebih dari 90% mengakui tidak pernah melaporkan praktik suap yang dialaminya, dan Selama pandemi Covid-19, sebesar 97%responden tidak pernah memberikan suap

5. Pengalaman suap masyarakat paling tinggi terjadi di layanan Kepolisian (41%), jauh diatas rata-rata Asia (23%).

Pengalaman suap untuk layanan di Kepolisian, Dukcapil, dan Sekolah kembali naik dibandingkan GCB 2017 Rumah Sakit/Puskesmas merupakan layanan dengan pengalaman suap terendah (19%), namun tidak ada penurunan signifikan dari pengukuran sebelumnya, dan  Mayoritas warga berusia muda mengaku pernah melakukan suap dalam satu tahun terakhir, yakni 18-24 (45%) dan 25-34 (30%) jauh diatas ratarata Asia (masing-masing 22% dan 19%).

 



6. Lebih dari 80% responden yang disurvei menganggap koneksi pribadi penting #6 jika ingin mendapatkan kualitas pelayanan publik yang lebih baik

Penggunaan koneksi pribadi untuk mengakses layanan publik di Indonesia merupakan proporsi tertinggi kedua setelah India 1 dari 2 responden pernah menggunakan koneksi pribadi dalam mengakses layanan publik selama satu tahun terakhir, dan Layanan publik untuk dokumen identitas paling banyak menggunakan koneksi pribadi (36%).

 


7. 1 dari 3 responden mengaku pernah ditawari untuk menjualbelikan suaranya ketika Pemilu, baik pemilihan Presiden, Legislatif, dan Kepala Daerah selama lima tahun terakhir

Mayoritas responden yang pernah mengalami, mengaku pernah ditawari hingga satu sampai dua kali, dan Tingkat vote-buying di Indonesia (26%) hampir dua kali lipat rerata Asia (14%).

8. Lebih dari setengah korban pemerasan seksual yang mengakses layanan publik adalah perempuan

Sextortion adalah penyalahgunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan seksual dan sering kali terjadi sebagai imbalan atas layanan publik, seperti layanan kesehatan atau pendidikan. Bersifat korban langsung atau pernah mendengar Indonesia merupakan negara dengan tingkat sekstorsi tertinggi di Asia (18%), diikuti dengan Sri Lanka (17%) dan Thailand (15%), dua kali lipat diatas rerata Asia (8%), Mayoritas responden yang pernah mengalami atau mendengar, mengaku pernah ditawari dalam frekuensi satu sampai dua kali

Contoh:

1. Kasus dua petugas polisi di Malang, Jawa Timur, pada 2016.

 2. Mantan hakim, Setyabudi Cahyo, memeras secara seksual dan divonis korupsi pada 2009 dan 2010.

 3. Baru-baru ini , selama pandemi COVID-19, seorang penumpang maskapai perempuan diperas secara seksual oleh dokter di bandara sebagai imbalan untuk mendapatkan akses hasil tes COVID-19 yang cepat

9. Sebanyak hampir 60% responden meyakini bahwa warga biasa dapat membuat perubahan

Optimisme ini turun dari GCB 2017 yang sebesar 78% Lebih dari 60% warga biasa mengaku takut akan ada pembalasan jika melaporkan kasus korupsi, hampir naik dua kali lipat dari hasil GCB 2017 Sebesar 66%responden tidak yakin laporan korupsi akan ditindaklanjuti

10. Kurang dari setengah responden sadar bahwa dirinya memiliki hak atas akses informasi publiK


Sumber: https://www.transparency.org/en/gcb

3. BPI - Bribe Payers Index

Bripe Payes Indeks merupakan Beberapa negara terkaya di dunia menutup mata terhadap korupsi. Ketika perusahaan mereka menggunakan suap untuk memenangkan bisnis di luar negeri dan dibiarkan lolos begitu saja, pemerintah secara efektif terlibat dalam mengekspor korupsi.

Indeks Pembayar Suap kami memberi peringkat negara-negara terkaya di dunia berdasarkan kecenderungan perusahaan mereka untuk menyuap di luar negeri dan melihat sektor industri mana yang paling banyak melakukan pelanggar. Indeks tersebut didasarkan pada pandangan ribuan eksekutif bisnis senior dari negara maju dan berkembang.

-Apa yg dikaji?

Transparency International meluncurkan Indeks Pembayar Suap 2011. Indeks tersebut memeringkat 28 negara pengekspor internasional dan regional terkemuka berdasarkan kemungkinan perusahaan mereka menyuap di luar negeri. Ini didasarkan pada pandangan para eksekutif bisnis seperti yang ditangkap oleh Survei Pembayar Suap Transparency International. China dan Rusia, yang menginvestasikan US $ 120 miliar di luar negeri pada tahun 2010, dipandang paling mungkin untuk membayar suap di luar negeri. Perusahaan dari Belanda dan Swiss dianggap paling kecil kemungkinannya untuk menyuap.

- Hasilnya bagaimana?

Indeks Pembayar Suap (BPI), yang memeringkat 28 negara pengekspor terkemuka menurut kemungkinan perusahaan mereka membayar suap di luar negeri. Indeks tersebut didasarkan pada survei dengan 3.000 eksekutif bisnis dari negara berkembang dan maju.

Indeks tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dari Rusia dan China dianggap paling mungkin untuk menyuap di luar negeri, sedangkan perusahaan dari Belanda dan Switzerlan paling kecil kemungkinannya untuk membayar suap di luar negeri.

Hasil survei yang digunakan untuk menghasilkan indeks tersebut juga mengungkapkan bahwa suap oleh perusahaan di luar negeri merupakan praktik yang marak. Biasanya terjadi antara perusahaan dan pejabat publik dan bertujuan untuk mengamankan tender publik, menghindari regulasi atau memengaruhi kebijakan pemerintah. Yang paling rentan terhadap suap adalah sektor pekerjaan umum dan konstruksi serta industri ekstraktif. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan juga cenderung menyuap perusahaan lain.

Sebuah artikel oleh Deborah Hardoon yang diposting di blog TI membahas hasil survei secara lebih detail dan membandingkan skor BPI masing-masing negara dengan skor Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dan volume ekspor dan investasi mereka di luar negeri, sehingga mengontekstualisasikan dampak ekonominya.

-Data yang ditampilkan tahun 2011.


-Bagaimana posisi Indonesia dalam kajian tersebut?

Indonesia berada di urutan ke 25 yang melihatkan angka korupsi dengan skor 7.1 dalam tingkat konservatisme di 153 menandakan bahwa negara indonesia cukup baik dalam mengatasi masalah kasus suap korupsi di dunia.  Indonesia juga pernah mengatasi permasalahan dalam kasus suap menyuap di tahun 2020 pada kasus OTT Menteri Edhy Prabowo, Terjerat Kasus Suap Izin Ekspor Benih Lobster
"OTT Menteri Edhy Prabowo, Terjerat Kasus Suap Izin Ekspor Benih Lobster",

Sumber: https://www.transparency.ie/category/content-tags/bribe-payers-index

              https://www.againstcorruption.eu/articles/2011-bribe-payers-index-launched/

              https://nasional.kompas.com/read/2020/11/26/11000021/ott-menteri-edhy-prabowo-   

              terjerat-kasus-suap-izin-ekspor-benih-lobster?page=all


             

4. PERC - Political and Economic Risk Consultancy

Political snd economic: Risk melakukan kajian untuk menilai risiko politik dan ekonomi suatu negara,. Perc menunjukan tingkat korupsi menurut persepsi eksekutif yang asing tertentu.

-Lembaga yang melakukan pengkajian?

Lembaga sektor swasta, dan perusahaan go publik.

Tujuan lembaga tersebut apa?

Lembaga eksekutif perusahaan bertujuan untuk melindungi tugas dari sistem politik dan ekonomi yang ada di sistem perusahaan dalam negara indonesia. 

-Apa yg dikaji?

Tingkat korupsi dari sektor bisnis, manufaktur dan industri.

-Siapa yg dijadikan nara sumber?

Para pelaku karyawan, manajer, direktur dan petinggi perusahaan lainnya.

-Data di tampilkan tahun 2012-2020.

-Bagaimana posisi Indonesia dalam kajian tersebut?


Indonesia memiliki tingkat korupsi yang meningkat dari sektor bisnis sebesar 122,50 dibandingkan sektor manufajtur sebesar 27,6 yang menandakan bahwa indonesia memiliki tingkat ekonomi yang masih cukup relatif sedang.

Sumber: https://tradingeconomics.com/indonesia/competitiveness-rank

5. GCI - Global Competitiveness Index

-Lembaga yang melakukan pengkajian?



-Tujuan lembaga tersebut apa?

Lembaga negara-negara di sektor dunia  di asia maupun di amerika yang melakukan tindakan bersaing untuk maju kedepan dari tingkat teknologi dan industri. Lembaga negara mewajibkan untuk memberantas kasus korupsi pertahunnya.

-Apa yg dikaji?

Meskipun Indonesia masih berada di 50 besar, diharapkan dengan adanya competitive Index. Indonesia bisa mengevaluasi diri untuk lebih meningkatkan diri dan lebih meningkatkan segi environment enabling. Human capital product market hingga ecosystems innovative untuk bisa membuat kebijakan yang sesuai agar indonesia mampu untuk bersaing dalam masalah korupsi serta bisa bersaing dengan negara dunia lain dalam bidang ekonomi, teknologi dan produk brand asli indonesia. 

-Siapa yg dijadikan nara sumber?

Pemerintah indonesia, dan pengusaha swasta yang memimpin perusahaan di indonesia.

-Hasilnya bagaimana?

Indonesia menempati urutan ke-50, turun lima tingkat dari terakhir tahun. Penurunan skor GCI secara keseluruhan kecil (0,3 hingga 64.6) dan kinerjanya pada dasarnya tidak berubah. Itu peringkat keempat di ASEAN, di belakang Singapura (1), Malaysia (27) dan Thailand (40). Kekuatan utama Indonesia adalah ukuran pasarnya (82,4, 7) dan makroekonomi stabilitas (90,0, 54). Mengenai kinerjanya di pilar indeks lainnya, masih ada ruang yang cukup untuk peningkatan dengan jarak ke perbatasan antara 30 dan 40 poin, meskipun tidak ada celah besar. Indonesia.

-Data tampilan tahun 2020.


Indonesia pada tahun 2020 berada di posisi di 28 dalam bidang teknologi di bawah negara kanada yang menandakan bahwa indonesia terus meningkatkan berkembangan IPTEK yang membuat suatu teknologi baru berupa penemuan robot, alat pembantu untuk penyakit sar-cov 19, dan penemuan vaksin merah putuh dari uji klinis di bandung oleh cinovac,

-Bagaimana posisi Indonesia dalam kajian tersebut?



Sumber: www3.weforum.org



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Kuliah Pengamatan Anti Coruption Agencies DI 6 Negara Asia

  Nama Perusahaan (Anti Corrption Agencies)     Score CPI Pengamatan Tahun   20...